Pemanfaatan Tanah Bekas Tambang Untuk Pertumbuhan Tanaman Perkebunan
Abstract
Tambang batubara di Indonesia umumnya melakukan kegiatannya dengan teknik penambangan terbuka. Permasalahan utama yang timbul di wilayah bekas tambang batubara adalah perubahan lingkungan yang berdampak pada perubahan fisik, kimiawi, dan biologi tanah serta menurunnya produktivitas tanah akibat lahan menjadi tanah tandus atau gundul. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tanaman yang sesuai pada lahan pasca tambang batubara yang diberi pupuk organik dan kapur. Penelitian ini dilakukan selama bulan Januari sampai dengan September 2019 bertempat di persemaian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dengan sampel tanah berasal dari lokasi bekas tambang batubara Desa Berambai Kecamatan Samarinda Utara. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor dengan 15 ulangan. Faktor pertama yaitu: JP (Jarak pagar), JM (Jambu mete), dan LG (Lamtoro gung). sedangkan faktor kedua yaitu: Po (Tanah bekas tambang batu bara), P1 (Tanah bekas tambang batu bara yang diberi kapur dolomit sebanyak 3,8 g/polybag), P2 (Tanah bekas tambang batu bara yang diberi pupuk organik sebanyak 150 g/polybag), dan P3 (Tanah bekas tambang batu bara yang diberi kapur sebanyak 3,8 g/polybag dan pupuk organik sebanyak 150 g/polybag). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah bekas tambang batubara dapat diperbaiki kesuburannya dengan memberikan kapur dan pupuk organik serta perlakuan media tanam P3 memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman lamtoro gung.
Downloads
References
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur. (2020). Produksi Batubara (Ton), 2018-2020. Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur. https://kaltim.bps.go.id/indicator/10/361/1/produksi-batubara.html
Foth, D. (2010). Fundamentals of Soil Science. John Wiley and Sons. New York
Gedoan, S. P., Hartana, A., Widyastuti, U., Baru, K. S., & Bangka, K. (2011). The Growth Of Castor Oil Plant ( Jatropha curcas L .) On The Post- Tin-Mining Land In Bangka Provided With Organic Fertilizer. Jurnal Ilmiah Sains, 11(2).
Gomes, J. D. (2016). Petunjuk Praktis Budidaya Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) dan Proses Pengolahan Minyak. UB Press. Malang
Gunawan, Wijayanto, N., & Budi R, S. W. (2019). Karakteristik Sifat Kimia Tanah Dan Status Kesuburan Tanah Pada Agroforestri Tanaman Sayuran Berbasis Eucalyptus Sp. Jurnal Silvikultur Tropika, 10(2), 63–69.
Hendrati, R. L., & Hidayati, N. (2018). Sembilan Populasi Leucaena leucochepala (Lam.) de Wit. Asal indonesia untuk pemuliaan kayu energi versus var. Tarramba. Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan, 5(1), 13–28.
Hermawan, B. (2011). Peningkatan Kualitas Lahan Bekas Tambang melalui Revegetasi dan Kesesuaiannya Sebagai Lahan Pertanian Tanaman Pangan. Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian, 60–70.
Herviyanti, H., Ahmad, F., Sofiyani, R., Darmawan, D., Gusnidar, G., & Saidi, A. (2012). Pengaruh Pemberian Bahan Humat Dari Ekstrak Batubara Muda (Subbituminus) Dan Pupuk P Terhadap Sifat Kimia Ultisol Serta Produksi Tanaman Jagung (Zea mays L.). Jurnal Solum, 9(1), 15–24. https://doi.org/10.25077/js.9.1.15-24.2012
Ida Syamsu Roidah. (2013). Manfaat Penggunaan Pupuk Organik Untuk Kesuburan Tanah. Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO, 1(1), 30–42.
Kumar, A., & Pandey, A. . (2013). Evaluating Impact of Coal Mining Activity on Landuse / Landcover Using Temporal Satellite Images in South Karanpura Coalfields and. International Journal of Advanced Remote Sensing and GIS, 2(1), 183–197.
Mashud, N., & Manaroinsong, E. (2014). Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang Batu Bara untuk Pengembangan Sagu. Buletin Palma, 15(1), 56–63. https://doi.org//bp.v15n1.2014.56-63
Mukhlis, Sarifudin, & Hamidah, H. (2011). Kimia Tanah Teori dan Aplikasi. USU Press.Medan
Rahmi, A., & Biantary, M. P. (2014). Karakteristik Sifat Kimia Tanah Dan Status Kesuburan Tanah Lahan Pekarangan Dan Lahan Usaha Tani Beberapa Kampung Di Kabupaten Kutai Barat. Ziraa’ah Majalah Ilmiah Pertanian, 39(1), 30–36.
Rosman, R. (2018). Peningkatan Produksi Jambu Mete Nasional Melalui Perbaikan Teknologi Budidaya Berbasis Ekologi. Perspektif, 17(2), 166–174.
RR Darlita, R. D., Joy, B., & Sudirja, R. (2017). Analisis Beberapa Sifat Kimia Tanah Terhadap Peningkatan Produksi Kelapa Sawit pada Tanah Pasir di Perkebunan Kelapa Sawit Selangkun. Agrikultura, 28(1), 15–20. https://doi.org/10.24198/agrikultura.v28i1.12294
Sipahutar, A., Marbun, P., & Fauzi, F. (2014). Kajian C-Organik, N Dan P Humitropepts Pada Ketinggian Tempat Yang Berbeda Di Kecamatan Lintong Nihuta. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, 2(4), 100824. https://doi.org/10.32734/jaet.v2i4.8423
Siregar, B. (2017). Analisa Kadar C-Organik Dan Perbandingan C/N Tanah Di Lahan Tambak Kelurahan Sicanang Kecamatan Medan Belawan. Warta, 53(1), 1–14. https://doi.org/https://doi.org/10.46576/wdw.v0i53.266
Soekamto, M. H. (2015). Kajian Status Kesuburan Tanah Di Lahan Kakao Kampung Klain Distrik Mayamuk Kabupaten Sorong. Jurnal Agroforestri, x(3), 201–208.
Subowo G. (2011). Penambangan Sistem Terbuka Ramah Lingkungan Dan Upaya Reklamasi Pasca Tambang Untuk Memperbaiki Kualitas Sumberdaya Lahan Dan Hayati Tanah. Jurnal Sumberdaya Lahan, 5(2), 83–94. https://doi.org/10.21001/imagotemporis.v0i0.292993
Sufardi, Martonus, L., & Muyassir. (2017). Pertukaran Kation pada Beberapa Jenis Tanah di Lahan Kering Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh (Indonesia). Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Unsyiah 2017, 2004, 45–53.
Copyright (c) 2021 Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.